2.8.07

Hari Anak ditengah kekerasan pada anak

Anak adalah titipan Tuhan atau amanah Tuhan yang harus dijaga, diayomi, diberikan pengajaran yang semestinya, dikenalkan pada kehidupan dan bagaimana menghadapinya, diberikan kesejahteraan, diberikan hak bersuara, diberikan hak memilih, dan dibekali segala hal untuk menjadikannya anak yang sholeh, berbakti dan tentu saja membanggakan. Kunci dari semua kesuksesan anak terletak pada pendidikan. Pendidikan disini tentu saja bukan semata pendidikan dalam rumah. Pada era sekarang, faktor lingkungan justru memegang peranan yang begitu dominan untuk membentuk seorang anak. Kepribadian yang kuat menjadi salah satu hal yang penting untuk menangkal lingkungan negative.

Maraknya kekerasan yang terjadi pada anak baik secara fisik ataupun psikis seperti penculikan, pemerkosaan, pemaksaan, pemukulan bahkan sampai pada tindak pembunuhan tentu saja sangat meresahkan dan merugikan bagi perkembangan seorang anak. Kenyamanan dan keamanan sangat dibutuhkan seorang anak untuk berkembang. Saat ini kekerasan yang menimpa anak tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga banyak dilakukan sesama anak seperti teman ataupun tetangga.

Pelaku kekerasan orang dewasa harus diberikan hukuman yang sangat berat karena kejahatan ini sangat kejam. Dikatakan sangat kejam karena menyangkut perkembangan dan masa depan anak yang telah dirusak. Bukan sesuatu hal yang mudah ketika seorang anak mengalami traumatic yang dasyat untuk kemudian dikembalikan seperti semula.

Yang kemudian menjadi PR yang sangat besar dan mahal adalah jika pelaku dan korban kekerasan masih berusia anak. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan mengingat begitu dini anak mengenal kekerasan bahkan menjadi pelaku. Sungguh sangat ironis ketika seorang anak didalam rumah diajarkan tentang norma-norma tetapi kemudian lingkungan membentuknya lain seperti mampu dan mau melakukan tindak kejahatan. Suatu terapi khusus diperlukan bagi pelaku anak untuk kemudian bisa kembali ke masyarakat dan diterima dengan baik serta bisa melanjutkan hidupnya dengan baik pula. Anak sebagai korban tentunya juga memerlukan terapi untuk mengembalikan semangat dan menata kembali kondisi psikisnya yang terluka. Orang tua akan sangat berperan untuk ini.

Salah satu hal yang harus dicermati tentang banyaknya kekerasan terjadi pada anak ini adalah hal yang menjadi pemicu. Banyaknya stasiun televisi yang megetengahkan acara-acara yang kurang mendidik dan disiarkan pada jam dimana anak kecil masih bisa menikmatinya, berlimpahnya acara sinetron yang pemainnya masih begitu kecil-kecil tapi berlaku seperti orang dewasa dan ada juga acara dimana sebenarnya televisi ingin memberikan informasi kejahatan tetapi hal demikian kadang malah ditiru oleh para pelaku kejahatan. Sebagai orang tua kita tentu berkewajiban untuk membatasi tayangan-tayangan yang layak ditonton dan yang tidak. Suatu hal yang sangat bijaksana apabila orang tua bisa meluangkan waktunya untuk menemani seorang anak menonton televisi. Dalam hal ini, kadang tayangan televisi tertentu mampu menginspirasi seseorang untuk melakukan kejahatan.

Kalau dulu ada televisi pendidikan Indonesia, sekarang saatnya dibuat televisi anak Indonesia yang skalanya televisi nasional. Sehingga bisa dinikmati seluruh anak Indonesia dari sabang sampai merauke. Dengan tayangan-tayangan yang mendidik untuk berperilaku baik dan untuk berkreasi dalam suasana-suasana yang menyenangkan. Lebih baik lagi jika tayangan televise dibuatkan jadwal. Misalnya TV anak tayang dari pagi sampai sore dan TV dewasa tayang dari sore sampai pagi atau bagaimana supaya dibuat suatu mekanisme dimana anak hanya bisa menonton tv anak.

Berangkat dari keprihatinan dan kenyataan yang terjadi saat ini, momentum hari anak nasional yang diperingati setiap 23 Juli seharusnya menjadi suatu momentum dimana orang tua beserta seluruh guru, masyarakat dan para pemerhati pendidikan melakukan introspeksi atas kasus-kasus yang begitu marak dan melakukan terobosan-terobosan untuk bisa meminimalisir kejadian serupa. Menjadi suatu hal yang hukumnya wajib untuk menyelamatkan asset dan generasi bangsa untuk bisa merasa aman dan nyaman sehingga seorang anak bias berkembang optimal. Menjadi generasi yang riang, ceria, penuh semangat, kreatif, inovatif, matang dan tentu saja berperilaku baik.

Dunia pendidikan yang baik menjadi satu alternative bagi orang tua untuk menjaga anak-anaknya selain tentu saja yang paling penting kehidupan seorang anak adalah keluarga dan rumah. Mari kita didik anak kita supaya menjadi seperti yang kita harapkan, berikan rasa aman dan nyaman buat mereka supaya berkembang. Hiasi lingkungan kita dengan kebaikan dan jauhkan dari pengaruh-pengaruh buruk. Jangan beri ampun kepada para pelaku kekerasan pada anak. Saatnya kita membangun bangsa melalui generasi-generasi kecil kita.


Tidak ada komentar: